BNI Lepas Tanggungjawab Setelah Merekomendasikan Agen Bansos ?

BNI Lepas Tanggungjawab Setelah Merekomendasikan Agen Bansos ?

Rabu, 06 April 2022, 8:20:00 AM

Bank BNI Juanda Di Jln. Ir. H. Juanda Kota Bekasi

Bekasi, pospublik.co.id - Asisten Black-list Banking, bank BNI KCP Juanda, di Jln. Ir. H. Juanda, Kelurahan Margahayu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Willy membenarkan Bantuan Kementerian Sosial RI, berupa sembako/BPNT PPKM untuk KPM di Kota Bekasi yang belum didistribusikan sejak September tahun 2021 sebanyak 16.541 Keluarga Penerima Mamfaat (KPM).

Angka ini menurut Willy sesuai data yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos) ke bank BNI untuk dibuatkan Kartu Keluarga Sejahtra (KKS). Dan bantuan berupa bahan pangan tersebut telah didistribusikan Februari 2022 melalui Agen/E-warung. 

Menurut Willy, sesuai data yang diberikan Kementerian Sosial, oleh bank BNI terlebih dahulu mencetak Kartu Keluarga Sejahtra masing-masing Keluarga Penerima Mamfaat (KKS-KPM) yang telah diisi dengan dana bantuan Rp.200.000 per bulan. Selanjutnya, pembelian bahan pangan dilakukan di e-warung/Agen dengan menggunakan KKS-KPM tersebut.

Berita Terkait: https://www.pospublik.co.id/2022/03/bansos-diduga-jadi-bancakan-oknum.html

Willy menyebut, masing-masing KPM tidak boleh menarik uang tunai untuk pemamfaatan dana bantuan program sembako tersebut. Namun KPM bebas memilih e-warung terdekat setelah resi dicetak dari mesin EDC oleh e-warung dan diserahkan kepada KPM. 


KPM datang ke e-Warung dengan membawa KKS, kemudian melakukan cek kuota dana bantuan melalui mesin pembaca KKS atau mesin EDC. Selanjutnya, KPM melakukan pembayaran dengan memasukkan PIN pada mesin EDC, baru kemudian KPM menerima bahan pangan sesuai nilai bantuan dana yang dibayarkan melalui mesin EDC.

Diduga Terjadi KKN

Kendati penyaluran program sembako/BPNT PPKM tersebut menggunakan sisten teknologi, namun dugaan perkeliruan/korupsi tetap tidak terelakan. Pasalnya, menurut Keluarga Penerima Manfaat (KPM), nilai bahan pangan yang mereka terima tidak sesuai dengan nilai nominal bantuan dana sebesar Rp.1.200.000,- untuk 6 bulan sejak Juni-Desember 2021 yang disalurkan  Februari 2022 tersebut.

Gambar Bawah: Bahan Pokok Bansos Kemensos Senilai Rp.1.200.000,-Untuk 6 Bulan Sejak September 2021 Hingga Februari 2022
Menurut sejumlah KPM yang enggan disebut namanya, nilai bahan pangan yang mereka terima diperkirakan hanya sekitar Rp.800.000,- lebih, terdiri dari:

  1. Daging Gelondongan 1,5 kg (6 bungkus) x Rp. 80.000 per kg = Rp.120.000,-
  2. Pisang Jenis Ambon Kapendis 6 bungkus @bungkus Rp. 3.500,- =Rp.21.000, -
  3. Beras 6 karung @ 10 kg x 9.000 per kg = Rp.90.000 per karung x 6 karung = Rp. 540.000,-
  4. Telor Harga Pasar Rp.23.000,- per kg x 6 kg = Rp.138.000, -
  5. Kacang Tanah Rp.10.000,- per 1/4 kg x 6 bungkus =Rp.60.000, -
  6. Total Harga Paket yang Ditema Warga Hanya Rp.779.138,-

Dengan Harga ini ujar KPM, maka oknum pemilik e-Warung/Agen yang direkomendasikan bank BNI tersebut telah meraup keuntungan sekitar Rp.400.000,- lebih per KPM (Rp.1.200.000,- dikurang Rp.800.000,- = sekitar Rp.400.000,-) lebih. Sehingga, uang negara melalui program sembako/BPNT PPKM ini diduga merembes kemana-mana sekitar Rp.7 Miliar lebih.


Bank BNI Kantor Cabang Juanda Kota Bekasi yang mengaku merekomendasikan Agen (e-warung) kepada Kelurahan di wilayah masing-masing KPM, sekaligus sebagai juru bayar bahan pangan tersebut seolah lepas tanggung-jawab, apakah kwalitas dan kuantitas bahan pangan tersebut sudah sesuai atau tidak.


Bank BNI Juanda melalui Willy saat dikonfirmasi terkait kwantitas dan kualitas bahan pangan yang jauh lebih murah dari harga yang dibayarkan melalui mesin EDC tersebut tampak tidak bergeming.


Ditanya, sejauh mana tanggung-jawab bank BNI selaku pihak yang merekomendasikan Agen/e-warung tersebut ke Kelurahan, Willy sempat berkelit dengan mengatakan tidak berkompeten memberikan keterangan, dan menyarankan kembali esok hari untuk mendapat penjelasan dari pimpinannya bernama Jojo selaku Asisten Blacklist Banking.


Namun keesokan harinya, Rabu (6/4/2022), Willy justru menyebut pimpinannya sedang tugas menemui Debitur. Menurut pimpinan ujar Willy, tidak ada yang perlu ditanggapi dan dijelaskan.

"Menurut pimpinan, sudah tidak ada yang perlu dijelaskan," ujar Willy seraya menyebut cukup seperti yang telah dijelaskan sehari sebelumnya(MA)

TerPopuler