 |
| Ketua DPC Banaspati, Dirja Kecam Pernyataan APDESI Sukabumi, Jawa Barat |
Kabupaten Bekasi, Pospublik - Video berdurasi 26 detik terkait pernyataan sikap Kepala Desa (Kades) yang tergabung dalam Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Sukabumi, mendadak viral. Pernyataan itu pun sontak memicu reaksi dari sejumlah LSM dan Media.
Ketua Ormas Banaspati (Barisan Nasional Patriot Sejati Indonesia) Dpc Kabupaten Bekasi, Dirja Mengecam keras pernyataan Ketua Apdesi Sukabumi Jawa Barat yang menyatakan permusuhan kepada profesi wartawan dan LSM.
Dalam video berdurasi 26 detik tersebut ujar Dirja, Kepala Desa yang tergabung dalam APDESI Sukabumi itu sangat melukai profesi Wartawan dan LSM. Padahal profesi wartawan dan LSM serta Ormas memiliki payung hukum sebagai social control.
"Tidak ada ceritanya wartawan mengobok-obok Kantor Desa. Tetapi kalau Kantor Desa itu sarang koruptor, oknum pegawainnya itu pasti elergi kepada wartawan dan LSM, karena Kadesnya akan bulan-bulanan dengan pertanyaan wartawan," ujar Dirja seraya bertanya,vapakah ini maksud Kades itu mengibok-obok.
 |
| Ormas Banaspati Dalam Pernyatan Sikap Mengecam Pernyataan APDESI Sukabumi |
"Saya khawatir karena banyak yang tidak beres di Desanya Kepala Desa yang teriak-teriak ingin melawan media dan LSM itu. Dia mungkin tidak tau, menghalang-halangi tugas wartawan dapat didenda Rp.400 juta sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers," tegas Dirja.
Menurut Dirja, Kepala Desa yang nota benenya menerima gaji dari uang rakyat tidak pantas mendeklarasikan melawan Media dan LSM serta Ormas. Anggapan Kades diobok-obok, kuat dugaan para oknum Kades itu sama-sama tau kasus masing-masing.
"Media, LSM dan Ormas itu tidak bekerja untuk mengobok - obok Kepala Desa, tetapi mereka bekerja sebagai social control untuk memantau kinerja serta kebijakan pemerintah.
Dirja mengatakan, selaku Ketua DPC Ormas/LSM Banaspati Kabupaten Bekasi, dia meminta kepada seluruh Media, LSM serta Ormas di mana pun berada segera menempuh jalur Hukum agar dilakukan penyidikan tentang apa motivasi Kades menentang, melawan Media, dan LSM.
"Kepala Desa Sukabumi yang tergabung dalam Apdesi itu sudah melampau batas, apabila tidak ditempuh jalur Hukum, kita khawatir hal yang sama akan terulang di seluruh kota dan kabupaten di Negeri ini," ungkap Dirja. (Vin)