Menepis Rasa Rindu Untuk Menggapai Cita-Cita

Menepis Rasa Rindu Untuk Menggapai Cita-Cita

Senin, 04 Juli 2022, 3:14:00 AM

 

Afifatul Muafiqoh

Bekasi, pospublik.co.id - Untuk menimba ilmu, Afifatul Muwafiqoh rela jauh dari orangtua dan sanak saudaranya. Pilihan orangtua pasti yang terbaik, bisikan hati Afifatul kelahiran Ogan Komering Hulu Timur, Palembang, Sumatera Selatan diusianya yang baru menginjak 13 tahun kala harus melanjut ke Madrasah Aliah Alhikmah-2 di Jawa Tengah.


Pilihan Ayah dan ibu kandungnya yang tinggal menetap di Ogan Komering Hulu Timur, Palembang, Sumatera Selatan agar dirinya melanjutkan pendidikan di Pesantren Madrasah Aliah Alhikmah-2 di Desa Benda, Kec.Sirampog, Kab  Brebes, Jawa Tengah menurut Afifatul pasti yang terbaik.


Tak ada rasa kecewa walau diusianya yang ke-13 kala itu harus berpisah dari orangtuanya untuk sementara. Hatinya bulat mengikuti keinginan ayah dan ibu kandungnya.


Seiring waktu, Afifatul Muwafiqoh berhasil menepis rasa rindu kepada orangtuanya hingga kini duduk di bangku Kls-II Madrasah Aliah Alhikmah.


Diusianya yang kini menginjak 16 tahun, Afifatul mantap memilih jurusan IPS dan kembali hijrah dari Pesantren di Jawa Tengah untuk PKL di Pemerintahan Kota Bekasi.


Bersama 4 temannya, Afifatul harus tinggal mengontrak selama 1 bulan untuk menyelesaikan PKL di Kota Bekasi. Modal patungan, Afifatul dan 3 temannya harus merogoh kocek masing-masing Rp.250.000,- untuk bayar sewa kost yang jarak tempuhnya cukup berjalan kaki menuju perkantoran Pemkot Bekasi.


Menurut Afifatul, dia bangga terhadap kerja keras kedua orangtuanya yang tinggal di Palembang Sumatera Selatan mebiayai hidup dan biaya pendidikannya.


Selama PKL di Pemkot Bekasi, Afifatul mengaku biaya hidupnya jauh lebih besar ketimbang di Pesantren karena harus bayar kosan dan biaya makan sehari-hari.


"Jika di Pesantren, biaya hidup dan SPP cukup Rp.500.000,- perbulan. Namun ketika kost di Bekasi, orangtua terpaksa mengeluarkan Rp.1 hingga 1.750.000,- selama 1 bulan," ujar Afifatul kepada pospublik.co.id disela-sela menjalankan PKL di Lantai 4 perkantoran Pemerintahan Kota Bekasi.


Namun dia mengaku bangga, karena ayahnya Asep Saiful Hidayatullah yang bekerja sebagai karyawan swasta, dan ibu kandungnya, Nurhikmah yang berprofesi seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Palembang selalu siap mensuport.


Afifatul menyebut, mungkin jika dirinya melanjutkan pendidikan dikampung sendiri, akan mudah terpengaruh dengan lingkungan yang sudah tidak asing lagi bagi dirinya. Tetapi, dengan hijrah jauh dari lingkungannya, dia berhasil fokus menimba ilmu.


"Itulah mungkin pertimbangan orangtua memilih melanjutkan pendidikan saya ke Jawa Tengah," ujar Afifatul mengakhiri perbincangan dengan pospublik.co.id. ***


TerPopuler