 |
| Rilis Sensus Penduduk dan Data Adminitrasi Kependudukan Oleh BPS dan Kemendagri Melalui You Tube |
Acara rilis bersama digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021 dipandu pembawa acara Ferdi Hasan dan Desi Novianti. Rilis bersama dilakukan oleh Kepala BPS RI Suharyanto dan Sekjen Kemendagri M Hudori. Berdasarkan data BPs, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270.203.917 jiwa.
Acara tersebut dihadiri Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Sudan Arif, Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat tinggi Pratama BPS RI, para gubernur yang terhubung secara virtual, Bupati Wali Kota se-Indonesia, Kepala BPS dan Kepala Disdukcapil Provinsi dan Kabupaten Kota, Pimpinan Kemendagri, Pimpinan BPS, Perwakilan Lembaga dan sekitar 2100 partisipan.
Sekjen Kemendagri, Muhammad Hudori menyampaikan rasa syukur karena walaupun ditengah pandemi Covid-19, tahapan sensus penduduk 2020 hingga acara rilis data kependudukan semester II Kemendagri bersama BPS dapat digelar dengan baik.
"Rilis ini wujud sinergi yang dilakukan BPS dan Kemendagri sejak persiapan sensus penduduk 2020 untuk mewujudkan satu data Indonesia diawali satu data kependudukan Indonesia," ungkapnya.
M Hudori juga mengatakan Rilis data kependudukan semester II Kemendagri bersama BPS merupakan tindak lanjut dari sensus penduduk tahun 2020 yang dilakukan BPS dan dilanjutkan sinkronisasi data pelayanan kependudukan dari 514 kabupaten kota yang dikelola Direktorat Jenderal Dukcapil.
Ia menyebutkan, data Kemendagri digunakan untuk lima hal, diantaranya:
- Untuk pelayanan publik
- Perencanaan pembangunan Nasional maupun daerah
- Alokasi anggaran
- Pembangunan demokrasi dan penegakan hukum
- Pencegahan kriminal.
Ia melaporkan, jumlah penduduk Indonesia semester II hingga Desember 2020 berada diangka 271.349.889 jiwa. Angka tersebut terdiri dari Laki-laki sekitar 134 Juta, dan perempuan 137 Juta jiwa.
Sementara jumlah penduduk perpulau di Indonesia, urutan pertama adalah:
- P Jawa: 55.94 persen
- P. Sumatera 21.73 persen
- P. Sulawesi 7.43 persen
- P. Kalimantan 6.31 persen
- P. Bali dan Nusa Tenggara 5.57 persen
- P. Papua 2.02 persen, dan
- P. Maluku 1.17 persen.
Jumlah wajib KTP menurut Hudori 196 juta, Perekaman 194 juta atau 99,11 persen sudah melakukan perekaman e-KTP. Kalkulasi terdapat 1.7 juta jiwa belum melakukan perekaman e-KTP.
Tahun 2021, warga Wajib KTP ditargetkan diangka 200 Juta jiwa dengan target perekaman 5 juta jiwa. Siswa yang belum merekam 1.7 juta jiwa.
Wajib KTP pemula semakin tahun terus bertambah, yakni: usia 17 tahun sebanyak 4 juta jiwa. Sehingga persentase sudah perekaman 97.12 persen.
Kemudian lanjut Hudori, sebaran penduduk per provinsi. Lima provinsi terbesar penduduk yakni:
- Jawa Barat 47.1 juta
- Jatim 41.04 juta
- Jateng 37.10 juta
- Sumut 15.14 juta, dan
- Banten 11.64 juta
Sepuluh Kabupaten/Kota terpadat penduduk, yakni:
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten bandung
- Kota Administrasi Jakarta Timur
- Kabupaten Tanggerang
- Kota Surabaya
- Kabupaten Bekasi
- Kabupaten Sukabumi
- Kabupaten Malang
- Kabupaten Jember dan
- Kota Administrasi Jakarta Barat.
Dalam kesempatan itu, Kepala BPS RI, Suharyanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga negara Indonesia, karena program sensus penduduk 2020 ini dapat berjalan dengan baik.
Lebih lanjut Suharyanto menyampaikan, acara ini bisa terwujud atas kerjasama antara BPS dan Kemendagri dan dukungan berbagai pihak. Ini merupakan bentuk komitmen bersama membenahi data kependudukan melalui sensus penduduk.
Kepala BPS mengatakan, Sensus Penduduk tahun 2020 ini menunjukkan Indonesia satu data kependudukan menuju Indonesia maju. Sensus penduduk tahun 2020 merupakan sensus ketujuh di Indonesia. (Goeng)