Polrestro Purwakarta Bergerak Cepat Tangkap Pelaku Pembacokan Satu Keluarga

Polrestro Purwakarta Bergerak Cepat Tangkap Pelaku Pembacokan Satu Keluarga

Kamis, 23 April 2020, 12:23:00 AM
Rumah yang Menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) Pembacokan Terhadap Pasutri (Dedi Rukmayadi dan Kurniawati) berikut Putrinya Di Wilayah Hukum Polisi Resort Purwakarta, Polda Jawa Barat sedang Polis Line Selasa (21/04/2020)
Jawa Barat pospublik - Tak berselang lama, Rabu (22/04/2020), Kepolisian Polda Jawa Barat, berhasil meringkus pelaku pembacokan brutal Selasa (21/04) sekira pukul 02. 40 Wib dinihari terhadap korban pasangan suami istri (Pasutri) dan Putrinya di Kelurahan Munjul Jaya, Kecamatan Purwakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pasutri, Dedi Rukmayadi dan Kurniawati yang bekerja di RSUD Bayu Asih ini dikaruniai satu putri. Tiba-tiba warga dikagetkan telah terjadi pembunuhan Selasa (21/04) sekira pukul 02.40 Wib dini hari. 
Mendapat informasi atas kejadian itu, petugas Kepolosian Resort Purwakarta dengan kilat lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, dan sejumlah petunjuk, serta Fakta-fakta, Petugas bergerak, hingga hari itu juga pelaku berhasil ditangkap.
"Pelaku sudah diamankan, namun mengenai motifnya apa, belum bisa disampaikan, karenda sedang proses penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga kepada wartawan, melalui  telepon genggamnya, Rabu (22/4/2020).
Korban mengalami luka berat akibat penganiayaan itu. Dedi Rukmayadi (35) bersama anak perempuannya, dibawa ke RS Siloam, sedangkan Istri dilarikan dan di rawat di RSUD Bayu Asih.
Marketing RS Siloam Purwakarta, Rudy Hadinata kepada wartawan mengungkapkan, pasien korban kasus pembacokan di wilayah Munjul, kini kondisinya tengah mendapat penanganan di ruang HCU (high care unit).
"Pasien sedang proses stabilisasi seperti pemberian transfusi darah. Jadi, kalau sudah stabil akan dilakukan operasi," katanya.
Ketika disinggung wartawan terkait kondisi korban yang disebut mengalami luka bacokan parah, Rudy menyebut, luka  kedua korban tidak terlalu serius.
Direktur Utama RSUD Bayu Asih, Agung Darwis menyebut kondisi korban pembacokan, Kurniawati, terdapat luka di sejumlah bagian  tubuh, seperti kepala, leher, tangan kiri dan lengan tangan kanan, lumayan parah.
"Sudah membaik, tensi darah normal dan detak nadinya mulai bagus. Tetapi rasa trauma belum bisa hilang seratus persen (100%),"  ujar Agung Darwis kepada wartawan di RSUD Bayu Asih.
Agung menyebut, Kurniawati alami luka bacokan dari senjata tajam sehingga harus menjalani operasi. Dari TKP hingga tiba di RSUD Bayu Asih, pendarahan diperkirakan cukup banyak akibat luka-luka yang diderita korban.
"Korban dioperasi selama empat jam setengah dengan melibatkan dokter umum dan ortopedi," katanya seraya menyebut korban Kurniawati ini merupakan perawat atau petugas di kamar operasi (bedah) di RSUD Bayu Asih.
Kronologi peristiwa naas ini diketahui warga bermula ketika ada suara minta tolong dari kediaman korban. Tepatnya, Selasa (21/04) dinihari warga dikagetkan suara minta tolong dari TKP. Warga pun segera meluncur ke rumah korban yang merupakan sumber suara minta tolong. Setibanya di TKP, Saman (54) mengaku melihat korban merayab keluar rumah kondisi bersimbah darah.
Menyaksikan Kejadian itu, warga berusaha memberi pertongan, dan melaporkan peristiwa itu ke Polres Purwakarta.
Dikutip dari Tribun Jabar, sejumlah petunjuk dan barang bukti, serta fakta-fakta hukum yang dapat menyakinkan petugas untuk mengungkap motif rencana pembunuhan tersebu:
1. Istri, suami, dan anak perempuan korban pembacokan brutal
Korban ini merupakan perawat di RSUD Bayu Asih bernama Kurniawati (36) dan suaminya Dedi Rukmayadi (35). Tak hanya itu anak perempuannya yang belum diketahui namanya pun turut menjadi korban dalam aksi pembacokan brutal ini.
Berdasarkan pantauan, bagian kamar korban tampak banyak ceceran darah mulai kasur hingga lantai kamar. Tak hanya itu, tampak pula gordyn jendela rusak seperti akibat tarikan.
Informasi yang diterima Tribun Jabar, korban bernama Kurniawati mengalami luka bacok di bagian dekat telinga kanan dan jari manis kanan terputus. Selanjutnya, sang suami pun saat ini masih dalam kondisi tak sadarkan diri. Sementara itu, kondisi anak perempuannya yang ikut mengalami kejadian nahas ini mendapatkan luka bacok di bagian belakang leher.
2. Pelalu diduga memanjat benteng rumah bagian belakang
Pembacokan ini dilakukan pelaku dengan cara memanjat benteng rumah bagian belakang dan masuk ke rumah korban.
Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan melalui Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian mengatakan pelaku sempat mematikan saklar listrik rumah korban dan masuk ke kamar lalu membacoknya.
3. Diduga unsur dendam dan tak ada harta benda yang hilang
Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan melalui Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian mengatakan pelaku sempat mematikan saklar listrik rumah korban dan masuk ke kamar lalu membacoknya.
"Berdasar informasi yang dihimpun, kuat dugaan ada unsur dendam karena tidak ada barang korban yang diambil," ujarnya.
Pantauan sebegaimana dikutip dari Tribun Jabar, sejumlah warga sekitar pun tampak penasaran dan berkumpul di depan rumah korban krtika aparat polisi memasang garis polisi di sekitar rumah korban.
"Korban ini seorang perawat RS Bayu Asih bernama Kurniawati (36) dan suaminya Dedi Rukmayadi (35) dan anaknya yang belum diketahui identitasnya," katanya.
4. Balita selamat dari aksi pembacokan
Terkait aksi pembacokan ini pihak Polres Purwakarta masih belum dapat menyimpulkan motifnya, namun kuat dugaan aksi ini dilatarbelakangi unsur dendam, sebab tak ada harta benda korban yang hilang.
"Jumlah pelaku berapa orang belum tahu. Yang jelas dalam satu keluarga ini ada empat orang. Tiga (3) di antaranya kena bacok dan satu lagi masih balita selamat dari pembacokan dan diamankan warga," ujarnya Handreas seraya menyebut para korban telah dibawa ke RSUD Bayu Asih.
Ketika disinggung alat yang dipakai pelaku dalam aksi pembacokan, Handreas mengaku belum mengetahuinya sebab masih dalam penyelidikan.
"Kami sudah police line pintu belakang hingga ke depan," katanya.
5. Polisi kerahkan anjing pelacak K9
Menurut Kasatreskrim, Andreas Ardian, tim yang dibentuk dari Satreskrim Polres Purwakarta dalam menyelidiki kasus pembacokan brutal yang terjadi di Kampung Munjul RT 36/9, Kelurahan Munjuljaya, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, mengerahkan anjing pelacak untuk mendapatkan titik terang kasus ini.
"Iya sekarang lagi dilakukan penyelidikan di TKP. Kami bawa serta tim khusus anjing pelacak K9," ujarnya, Selasa (21/4/2020) di Mapolres Purwakarta. (*/R-01)

TerPopuler