Fisik Mebulair Tidak Mencerminkan Produksi Pabrikan

Fisik Mebulair Tidak Mencerminkan Produksi Pabrikan

Sabtu, 21 Desember 2019, 11:02:00 PM
Siku-siku Tampak Tidak Simetris Ketika Diperhatikan Presisi Dalam Ukuran Gambar Dengan Jari Tangan

Bekasi Kota, pospublik.co.id – Pengadaan fasilitas sekolah berupa mebulair, tahun anggaran (TA) 2019 Pemerintah Kota Bekasi, melalui Dinas Pendidikan mengalokasikan anggaran Rp.31 miliar. Sesuai perjanjian kontrak kerja antara pihak ketiga, yakni: Pemegang Hak Paten merk INOLA dengan Pemerintah Kota Bekasi, menurut Krisman Situmorang selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), barang sudah harus terkirim 100 persen per tanggal 15 Desember 2019.
Masih Baru Dikirim dan Diterima Disekolah, Barang Sudah Tampak Kropos

Menurut Krisman, pengadaan mebulair tersebut dilakukan dengan sistem e-katalog. Disdik mengacu pada  harga e-katalog yang tayang di situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP) RI. Berdasarkan kontrak payung antara LKPP dengan Produsen merk Inola, Disdik memutuskan harga cukup bersaing/konpetitif, spesipikasi juga sesuai dengan kebutuhan.

Namun ketika ditanya jumlah unit dan harga per unit mebulair tesebut, Krisman enggan menjelaskan, tetapi dia membenarkan anggaran untuk pengadaan mebulair tersebut senilai Rp.31 miliar.
Tampak Dalam Gambar: Mur Tidak Dipasang Ring Sebagaimana Lazimnya Barang Pabrikan

Menurut Krisman, cara membeli mebulair tersebut langsung ke pemegang merk INOLA (PT. Deka Sari Perkasa) melalui aplikasi internet yang tayang pada situs LKPP. “Kita tinggal pesan, dan mereka langsung antar ketempat,” ujarnya.
Tampak Dalam Gambar: Pengelasan Tidak Rapi, Terkesan Asal Jadi
Dikejar pertanyaan, pengadaan mebulair tahun anggaran (TA) 2017 senilai Rp.60 miliar merk INOLA, produksi PT. Deka Sari Perkasa banyak yang rusak, artinya, kuat dugaan kalau produksi perusahaan ini masih manual belum 100 persen pabrikan, sehingga  kwalitasnya tidak terjamin, mengapa kembali memilih merk INOLA ?
Mebulair Tahun 2017 Merk INOLA yang Ditengarai Tak Berkualitas, Baru Hitungan Bulan Sudah Pada Rusak

Krisman terkesan membela perusahaan dengan mengatakan kelalaian penerima barang karena tidak teliti sebelum menanda tangani tanda serah terima barang. Sementara untuk pengadaan TA 2019 ini, Krisman menyebut pihak perusahaan siap membuat perjanjian gransi dan perusahaan bersedia menjadi maintenent jika terjadi kerusakan.

Kebijakan memilih merk INOLA mudah-mudahan tepat dan tidak menimbulkan kerugian negara/Pemkot Bekasi. (Mars)

TerPopuler