Alumni SMPN-42 Kota Bekasi Pasti Lafal Baca Tulis Qur'an

Alumni SMPN-42 Kota Bekasi Pasti Lafal Baca Tulis Qur'an

Sabtu, 02 November 2019, 4:16:00 AM
Siswa/i SMPN-42 sedang belajar agama dan baca tulis Qur'an
Kota Bekasi POSPUBLIK.CO.ID - Sejak saya ditugaskan di sini, saya fokuskan pada pendidikan karakter. Jadi, saya sangat concern pada kegiatan-kegiatan pendidikan karakter. Kebetulan di sekolah ini, banyak guru yang berstatus ustad, sehingga saya pesankan ke mereka, siswa-siswa muslim di SMPN 42 ini selama 3 tahun harus khatam Al-Quran. Beberapa kegiatan kita buat untuk mewujudkannya, diantaranya tadarusan dan yasinan. Menjadi bagian dari program literasi di sekolah.
Demikian Sujirman, Kepala SMPN 42 Kota Bekasi, Kamis (31/10) kepada wartawan sebagaimana dikutip dari Info Pendidikan News seraya menyebut, kedepan, tidak ada lagi alumni SMPN 42 yang buta Al-Quran. Semua harus melek Quran. Selain literasi dan BTQ (baca tulis quran), kata Sujirman, Pramuka juga menjadi sebuah bentuk pendidikan karakter yang sangat penting.
“Dalam Pramuka, siswa dididik untuk mandiri, disiplin, bertanggung jawab, memiliki jiwa patriotisme dan berakhlak serta berbudi pekerti Lumni . Ini sejalan dengan visi misi SMPN 42, berkarakter, berbudaya, berprestasi bernuansa iman dan taqwa,” ujar mantan guru olahraga ini.
 Ket Foto: Dokumentasi Kegiatan SMPN-42 Kota Bekadi
SMP Negeri 42 Kota Bekasi yang berlokasi di Kecamatan Medan Satria yang menempati lahan sekitar 3720 m2 di Perumahan Taman Harapan Baru ini awalnya adalah unit sekolah baru, atau filial SMP Negeri 19, dan sejak tahun 2017 definitif berdiri sendiri.
Status sekolah baru, tentu berbagai kendala harus dihadapi, mulai dari keterbatasan daya tampung (ruang kelas belajar), sarana dan prasarana, sehingga sampai saat ini, SMP Negeri 42 masih melakukan KBM 2 shif.
Menurut Sujirman, untuk fokus mengejar prestasi dengan kondisi pembelajaran 2 shif menjadi tantangan tersendiri, terutama saat lomba, tidak mungkin maksimal. Pramuka misalnya, karena kondisi yang ada, minggu pertama Kelas 7, minggu kedua Kelas 8, minggu ketiga Kelas 9 dan minggu keempat Pramuka gabungan. dengan cara ini, berarti siswa hanya mendapat pendidikan Pramuka sebulan sekali. 
Lebih lanjut Sujirman menjabarkan langkah-langkah yang dilakukan sebagai komitmen bersama guru dan kryawan SMPN-42. “Kebersamaan" adalah komitmen yang dibangun di SMPN 42. Semua stakeholder, mulai dari kepala sekolah, guru, staf, siswa dan orang tua harus memiliki rasa tanggung-jawab dalam mensukseskan sekolah kedepan. 
"Saya memberikan motivasi kepada para guru dan staf untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh dedikasi, disiplin dan tanggung jawab. Khusus untuk guru, saya meminta agar selalu mencari metode atau cara dalam mengajar, sehingga dapat menyenangkan hati murid. Harus ada perubahan yang lebih baik dari hari ke hari,” harap Sujirman.
Siswa/i SMPN-42 sedang makan bersama di lapangan upacara
Dalam keseharian, sambung Sujirman, guru wajib datang sebelum siswa hadir. Guru-guru ditekankan supaya digerbang menyambut siswa sejak pukul 06.30 hingga pukul 06.45. Selanjutnya,  sejak pukul 06.45, dilakukan tadarus 3 kali seminggu, dikombinasi dengan yasinan dan shalat dhuha.
Untuk kelas VII, karena masuk siang, tadarus 5 kali seminggu. Bagi siswa muslim, sejak awal sudah dites kemampuannya dalam BTQ. Bagi yang masih kurang, diadakan bimbingan khusus belajar baca tulis Al Quran. Kemudian ada program penguatan pendidikan karakter yang bekerja sama dengan pihak TNI. Kegiatan ini bertujuan untuk penguatan religi, dan meningkatkan disiplin, kemandirian, kebersamaan, serta patriotisme.
Kemudian lanjut Sujirman, dalam hal penjaminan mutu, masing-masing guru dan siswa saling menilai dan mengevaluasi. Guru mengevaluasi perkembangan belajar siswa, sebaliknya, siswa juga diberi hak untuk mengevaluasi kinerja gurunya. Baik cara mengajarnya, kedisiplinan akan waktu, maupun tingkat kehadiran dan keberadaannya di kelas.
Walau terbilang sekolah baru sambung Sujirman, namun SMP Negeri 42 harus mampu bersaing dengan sekolah pendahulunya. Demikian juga dalam ektrakurikuler (ekskul) semakin lengkap. Kini sudah ada 9 ekskul. Selain itu ada juga kegiatan Science Club untuk menunjang prestasi akademik.
Sujirman menyebut tidak menutup mata kalau sarana prasarana disekolahnya belum memenuhi standar pelayanan minimal. oleh sebab itu dia meminta peran serta dari semua stakeholder yang berkepentingan mendorong program-program sekolah agar kedepan SMPN-42 semakin sukses. (Mars)

TerPopuler