Cinta Berhianat Racun Sianida Bertindak

Cinta Berhianat Racun Sianida Bertindak

Selasa, 04 Mei 2021, 4:05:00 AM

 Istilah Jaman Doeloe: "Cinta Ditolak Dukun Bertindak" Sudah  Ketinggalan Jaman, Sekarang Bukan Dukun Tetapi "Sianida"

Tersangka Pengguna Racun Sianida
Jogyakarta.co.id - Polisi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil meringkus terduga pelaku penyebab tewasnya seorang bocah SD asal Sewon, Bantul bernama Naba Faiz Prasetya (10) setelah makan sate beracun sianida yang dikirim wanita misterius.

Berdasarkan keterangan pers Polres Bantul, Senin (3/5/2021), bungkus sate beracun merupakan petunjuk awal dilakukan penyelidikan hingga diperoleh bukti-bukti, dan keterangan yang kuat. Ternyata wanita misterius yang diduga mengirim sate bercampur sianida tersebut adalah Nani Aprilliani Nurjana.


Setelah mengantongi cukup bukti, penyidik segera meluncur dan meringkus terduga pelaku dari tempat tinggalnya di wilayah Potorono, Banguntapan, Bantul.


Dalam konfrensi perss, Polres Bantul sengaja menghadirkan Nani Aprilliani Nurjana (25) dihadapan awak media.


Wanita muda terduga pengirim sate beracun sianida ini kini resmi ditetapkan tersangka. Hasil penyidikan, tersangka mengaku sengaja mencampur racun berupa Kalium Sianida (KCN) ke bumbu sate karena sakit hati dengan mantan pacar berinisial T. Dia ingin sate yang bumbunya telah dicampur racun sianida itu dimakan mantan pacarnya yang diketahui merupakan anggota Polresta Yogyakarta, Aiptu (Pol) Tomy.


Dalam konfrensi perss tersebut, Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menjelaskan, Nani sakit hati kepada Tomy karena keduanya pernah pacaran, tetapi Tomy menikahi perempuan lain.

Tersangka Nani Aprilia Nurjana Digelandang Polisi
Tersangka Nani Aprilia Nurjana mengaku pertama kali kenal Tomy di salon tempatnya bekerja. Hubungan yang sempat terajut asmara itu berakhir putus ketika Tomy duluan menikahi wanita lain, membuat Aprilia sakit hati.

Ketika ditinggal menikah, tersangka pernah curhat kepada temannya berinisial R. Mendengar curhatan Nani Aprillia Nurjana, R menyarankan Nani memberi pelajaran kepada Tomy dengan cara memberi makanan yang terlebih dahulu dicampur KCN sekedar bikin mulas dan diare.


"Namun, sate yang awalnya ditujukan kepada Tomy akhirnya dikonsumsi keluarga  driver ojek online, karena orang yang dituju sedang diluar kota. Setelah dikonsumsi keluarga driver ojek itu, putra bungsu driver ojol yang masih duduk dibangku SD keracunan hingga meregang nyawa," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul.


Menurut pengakuan tersangka ujar Kasat Reskrim Polres Bantul, peristiwa ini sudah direncanakan sejak tiga bulan sebelumnya.


Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono mengatakan, wanita asal Majalengka, Jawa Barat ini pun rela mengeluarkan uang Rp.224.000,- untuk membeli racun Kalium Sianida (KCN) secara online. Tersangka memesan seberat 250 gram sekitar bulan Maret 2021.

Tersangka Racun Sianida
Menurut Kapolsek Sewon AKP Suyanto kepada wartawan, usai salat di Masjid, Minggu (25/04/2021) sekira pukul 15.30 Wib, Bandiman (47) yang berprofesi sebagai  driver ojol didatangi tersangka di dekat area Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta.

Bandiman yang baru saja selesai salat, dihampiri seorang wanita meminta mengantarkan paket takjil berisi sebungkus sate dan lontong serta satu kotak snack.


Tanpa menggunakan aplikasi online, Bandiman diminta mengantarkan paket tersebut sambil memberi alamat tujuan di kawasan Kasihan, Bantul, dan nomor telepon penerima, yakni berinisial T. Meski yang meminta tolong itu adalah seorang wanita, tetapi kepada Bandiman (Driver ojol) wanita itu mengatakan, "Jika ditanya penerima dari siapa, supaya disebut dari Hamid, warga pakwalaman".


Sesuai perhitungan jarak tempuh, Bandiman pun menentukan ongkos kirim sebesar Rp.25.000,- Namun oleh tersangka memberi Rp.30.000,- tanpa meminta kembalian.


Sekitar pukul 16.00 WIB ujar Kapolsek Sewon AKP Suyanto, Bandiman tiba di lokasi tujuan. Saat menghubungi nomor telepon yang diberikan kepadanya, dari ujung telepon Bandiman menerima jawaban si calon penerima takjil (paket) sedang di luar kota.


Sementara pemilik rumah, istri T yang menemui Bandiman, menolak paket takjil itu karena tidak merasa memesan dan tidak mengenal orang yang disebut bernama Hamid itu.


Berpikir sayang kalau dibuang, paket takjil itupun dibawa pulang oleh Bandiman. Setiba di rumahnya, yang waktunya pas berbuka puasa, bungkusan sate itupun mereka makan bersama istri dan dua anaknya.


Bandiman dan satu anaknya sempat makan masing-masing dua tusuk tanpa bumbu, merasa baik-baik saja. Sementara istri dan anak bungsunya sebelum makan, sate terlebih dahulu mencampur dengan bumbu. Ketika dimakan, sang istri driver ojol merasakan pahit hingga tenggorokan terasa terbakar.


Naba, anak bungsu Bandiman tiba-tiba berlari mengambil air minum dari kulkas dan minum. Seketika si anak terjatuh tak sadarkan diri, sedangkan istri Bandiman langsung muntah.


Keduanya pun dilarikan ke RSUD Kota Yogyakarta. Namun nahas, nyawa Naba tak terselamatkan. Ia dinyatakan meninggal di hari yang sama diduga usai makan sate. Sedangkan ibunya masih tertolong dan diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan medis.


Sisa paket sate lantas dibawa ke laboratorium. Setelah diteliti, ternyata, kata dr. Ngadi, bumbu sate mengandung racun jenis C, yang kemudian diketahui merupakan Kalium Sianida (KCN). Ngadi mengungkapkan, racun tersebut biasanya terkandung dalam apotas dan obat tikus.


Penangkapan si wanita misterius

Empat hari petugas Polres Bantul melakukan penyelidikan, akhirnya berhasil mengungkap identitas tersangka pengirim sate sianida dan meringkusnya.


Tersangka Nani Aprilliani Nurjana yang bekerja disalah satu perusahaan swasta akhirnya dibekuk, Jumat (30/4/2021) di Kelurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.


Untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya, Nani dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun atau seumur hidup, bahkan hukuman mati. (Rdl)


TerPopuler