Orangtua Siswa Keluhkan Pungutan Uang Study Kampus SMAN-I Pebayuran

Orangtua Siswa Keluhkan Pungutan Uang Study Kampus SMAN-I Pebayuran

Rabu, 15 Januari 2020, 10:11:00 PM
Salah Satu Jenis Armada yang Digunakan SMAN-I Pabayuran,  Study Kampus
Kabupaten Bekasi,  pospublik.co.id - Sejumlah orangtua Siswa/i SMAN-I Pabayuran yang beralamat di Jalan Raya Pebayuran Desa Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, mengeluhkan dugaan Pungutan Liar (Pungli) dengan dalih uang "Study Kampus" ke Yogyakarta Jawa Tengah. Pungutan sebesar Rp.2.200.000,-/ siswa Kelas XII tersebut dianggap mempersulit ekonomi mereka (Orangtua-Red). 
Daftar Kegiatan Study Kampus SMAN-I Pabayuran
Biaya dengan dalih Study Kapus yang dihimpun pihak sekolah dari 331 orang siswa/i Kelas XII diperkirakan sekitar Rp. 728.000.000,-. Menurut sumber yang layak dipercaya,  anggaran itu untuk pembiayaan Study Kampus selama 3 hari ke Yogyakarta. 

Sejumlah orangtua Siswa/i kepada pospublik.co.id mengeluhkan besarnya nilai pembiayaan tersebut. " Kegiatan Study Kampus ini benar-benar sangat membebankan kami sebagai orangtua siswi. Saya terpaksa ngutang sana sini bang, biar anak saya bisa ikut, karena kalau tidak,  dianggap menghambat modus mereka. Namanya orangtua sama anak mah, jungkir balik juga dilakukan,  takut anaknya nanti tidak lulus kalo tidak ikut," keluhnya. 

Menyoroti Kegiatan Study Kampus ala SMAN-I Pabayuran ini,  Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Terpadu (LSM MASTER) Arnol Silaban SH mengaku prihatin.  Arnol S mengaku prihatin karena kegiatan itu dinilainya tidak signifikan mendukung progran pendidikan.

Menurut Arnol, setidaknya ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan pihak sekolah: Pertama,  pembiayaan jangan sampai mempersulit ekonomi orangtua siswa/i. Kedua: Faktor keamanan, dan Ketiga: mengenai waktu yang hanya habis ditengah perjalanan.  

Khusus mengenai keamanan lanjut Arnol, pertama,  kondisi armada harus benar-benar teruji, kondisi sikolog siswa/i yang masih diusia remaja perlu pengawasan yang lebih ekstra dalam berinteraksi antar sesama sepanjang kegiatan. Dan pembiayaan hanya untuk Study Kampus tersebut menurut Arnol juga nantinya harus dipertanggung-jawabkan secara tertulis kepada orangtua siswa/i.

"Karena pungutan ini dikeluhkan orangtua siswa/i, maka dalam waktu dekat keluhan ini akan kita laporkan ke Polda Metro Jaya. Saya akan secepatnya menyusun laporan. Keluhan ini sekaligus pintu masuk oleh penyidik memeriksa penggunaan dana yang dianggap sangat fantastik tersebut, " ujar Arnol.

Ketika pospublik.co.id hendak konfirmasi ke pihak sekola,  Kepala Sekolah (Kepsek), Fajar Heryadi, menurut stafnya sedang tidak ada di sekolah. "Kepsek sedang ke Kantor Cabang Dinas (KCD)," ujar bagian hubungan masyarakat (Humas). (VIN) 

TerPopuler